Mahasiswa Kehilangan Barang, Keamanan Parkir Dipertanyakan
https://betamillah.blogspot.com/2018/01/mahasiswa-kehilangan-barang-keamanan.html
Reporter: Dendy, Ririn, Zona, Anisa, Agus, Irfan, Avin
lpmalmillah.com, Ponorogo - Keamanan parkir kampus IIIAIN Ponorogo di Desa Pintu Kecamatan Jenangansangat memprihatinkan. Belum genap satu semester kampus 2 iniditempati, sudah beberapa kali terjadi kasus kehilanganbarang mahasiswa yang tertinggal di sepeda motor, berupa HP (Handphone), kunci sepeda motor dan helm. Keamanan di parkiran pun patut dipertanyakan.
Salah satu yang merasakannya adalah Dhista, mahasiswa Ekonomi Syariah semester 1 ini kehilangan HP di parkiran sebelah utara saat UTSberlangsung.“Pas nunggu temenku aku inget kalau HP ku tak taruh dashboard motor”, ujar Dhista. Dhista sudah mencoba lapor ke satpam, tetapi hasilnya nihil.
Adip Mashuri salah satu satpam di kampus 2 menanggapi kasus kehilangan yang dialami Dhista tersebut. “Kalau kasus kehilangan sering, HP terutama karena ditaruh di dashboard motor matic itu”,tutur Adip.
Tidak hanya itu Davi dari jurusan Ekonomi Syariah semester 1 kehilangan 3 buah kunci motor dalam satu gantungan, 2 kunci Scorpio dan 1 kunci Vega di parkiran antara gedung FEBI dan FASYA. Kejadiannya bertepatan saat UTS. “Hilangnya mungkin jatuh tanpa sepengetahuan saya”, ujar Davi. Davi pun sudah melaporkan kejadian tersebut ke satpam, tetapi kurang mendapatkan tanggapan.
Selain itu Shintya Putri, mahasiswi semester 3 telah kehilangan helm di parkiran sebelah utara. Helmnya diletakkan di motor. Shintya sudah melaporkan kejadian tersebutke jukir (juru parkir) tapi mendapat tanggapan yang kurang baik.
Tanggapan dari jukir mengenai kasus kehilangan ini cukup mengejutkan. Ia menuturkan bahwa pengamanan bukan tugasnya. “Kami ini juru parkir jadi tugasnya hanya menata parkir, bukan mengamankan.”tegas Ari salah seorang juru parkir.
Adip kembali menanggapi bahwasanya parkiran yang sekarang hanya bersifat sementara, selanjutnya akan dipindahkan ke belakang gedung baru jika pembangunannya sudah selesai. Ia juga mengatakan bahwa kasus kehilangan HP sudah sering terjadi sejak satu bulan pertama ditempati. Diduga pelaku yang mengambil HP 1 orang, karena satpam mempunyai bukti video rekamannya yang diambil dari atas gedung FASYA, tetapi pihak keamanan masih mencari bukti yang kuat untuk menindaklanjutinya. Adip menekankan,“Bila tidak ada pengarahan untuk parkir di sana berarti tidak ada pengawasan di sana.Kita pun patroli dengan sebatas kita saja, hanya 3 orang.Karena masih minim jadi pengawasan masih belum maksimal”,tambahnya.
Ia melanjutkan, pihak keamanan telah mencoba bekerjasama dengan DEMA, tetapi kurang mendapatkan tanggapan. Sedangkan pihak DEMA-F mengelaknya. “Pihak satpam tidak pernah menjalin hubungan kerja sama dengan DEMA”ujar Andika Ketua DEMA FASYA (Fakultas Srariah).
Adip juga mengatakan bahwa satpam tidak mencatat identitas dari keseluruhan korban kehilangan, tetapi hanya mencatat korban yang kuncinya tertinggal atau hilang. “Sebenarnya mahasiswa sudah tahu bagaimana melapor pada satpam jika terjadikehilangan, tetapi karena fasilitas yang kurang mendukung jadi sulit untuk menemukan pelaku”, tambah Adib.Ia juga menyatakan bahwa setiap kasus kehilangan yang dilaporkan, akan ada tindak lanjut dari satpam.
Selain pada satpam, kerap mahasiswa mengadu pada Tri, salah satu Karyawan FASYA. Tri menuturkan bahwa ia hanya dapat menampung keluhan dari mahasiswa. “ Saya di sini hanya menampung keluhan dari mahasiswa, jika ada kehailangan di parkiran ya saya tanyakan ke satpam, soalnya yang bertanggungjawab keamanan itu satpam.”kata Tri.
Muhtadi, Kabag Sarana Prasarana Umum mengakui bahwa keamanan di kampus 2 masih kurang. “Saya menghimbau agar mahasiswa sebaiknya lebih hati-hati dan saya sedikit kecewa akan keteledoran mahasiswa.” Terang Muhtadi.
Muhtadi menuturkan akan ada rencana penambahan CCTV dan pengamanan akan lebih dimaksimalkan di kampus 2. ”Kedepannya akan ada penambahan CCTV tetapi difokuskan ke ruangan, jika tidak mencukupi, UKT mahasiswa akan dinaikkan sehingga bisa menambah CCTV di outdoor dan gerbang. Selaku Kabag Sarpras saya akan mengusahakan itu semua”, ujar Muhtadi. Ia juga menambahkan akan adanya pemeriksaan STNK untuk orang yang keluar masuk kampus.
Di sisi lain, Irma salah satu mahasiswi Jurusan Akhwal Syakhsiyyah semester 1 mengharapkan sikap tegas dari pihak kampus.“ Pengadaan CCTV seharusnya sejak dulu dan dipasang di semua sudut parkiran agar kelihatan semua tempat yang digunakan untuk parkir, dan sebaiknya penjagaan diperketat dari pihak keamanan”, harap Irma.