Workshop Perbankan Syariah, Learning To Be Excellent Banker
https://betamillah.blogspot.com/2017/12/workshop-perbankan-syariah-learning-to.html
Ponorogo - Workshop Learning To Be Excellent Banker diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Ponorogo Kamis (21/12). Acara yang berlangsung di Graha Wathoe Dhakon IAIN Ponorogo ini diikuti oleh mahasiswa jurusan Perbankan Syariah IAIN Ponorogo dari seluruh semester.
Acara dimulai pukul 13.50 WIB dan dibuka oleh Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Khusniati Rofi'ah. Dalam sambutannya, Rofi'ah mengungkapkan bahwa acara workshop perbankan syariah ini diharapkan seperti workshop pada umumnya, yaitu memiliki Rencana Tindak Lanjut (RTL). “Saya beharap workshop ini tidak berhenti sampai disini tetapi ada kelanjutannya", tuturnya.
Sesuai dengan tema “Meningkatkan Intelektual dan Mental Mahasiswa Perbankan Syariah Demi Terwujudnya Skill Banker yang Berkualitas”, workshop kali ini menghadirkan dua narasumber yang merupakan marketing manager BRI Syariah cabang Madiun, Moh. Ali Najamudin dan Yulia Anggraini dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Ponorogo.
Acara dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama diisi oleh Narasumber Moh. Ali Najamudin yang mengajak para peserta berdialog mengenai penghitungan bagi hasil bank syariah serta perbedaan yang mendasar dengan bank konvensional. “Bagi hasil dengan sistem bunga antara bank syariah dengan bank konvensional tentu saja berbeda, jika dalam bank konvensional ketika ada pembiayaan masuk nanti langsung ditentukan bagian untuk bank berapa. Kalau di bank syariah tidak bisa seperti itu, kita harus menerima laporan berapa hasil usaha dari nasabah baru kita lakukan bagi hasil”, terangnya.
Najamudin juga menyampaikan beberapa hal yang mungkin saja terjadi kepada pegawai bank jika terbukti melakukan fraud dan menekankan tentang keharusan pegawai bank agar memiliki sifat amanah.
Najamudin juga menyampaikan beberapa hal yang mungkin saja terjadi kepada pegawai bank jika terbukti melakukan fraud dan menekankan tentang keharusan pegawai bank agar memiliki sifat amanah.
Sesi berikutnya diisi oleh Yulia Anggraini. Narasumber lebih menekankan dalam hal mental sebagai calon banker. Selain itu ia juga menerangkan bahwa seorang mahasiswa lulusan perbankan syariah tentu akan lebih diprioritaskan ketika melamar di bank syariah daripada jurusan lainnya. Di akhir acara, narasumber dibantu oleh moderator melakukan tes mental dengan mengajak peserta workshop untuk tampil ke depan dan melakukan dialog sebagaimana yang dilakukan pegawai bank.
Acara ini memberi bekal kepada peserta workshop untuk lebih paham mengenai perbankan syariah, di samping teori-teori yang telah didapatkan di bangku perkuliahan, maka dengan workshopini mahasiswa bisa lebih paham mengenai perbankan syariah pada wilayah praktis.
“Workshop tadi cukup menambah ilmu saya tentang perbankan, apalagi diisi langsung oleh praktisi perbankan. Selain itu saya juga bisa membandingkan antara teori yang saya dapat dengan realitanya dalam dunia kerja”, ungkap Yeni mahasiswa Perbankan Syariah semester lima setelah acara selesai.
Reporter : Rina P.R